Minggu, 01 Juli 2007

Pedung Contest

Pada tanggal 30 Desember 2006, Remush NURI SMA N 1 Praya kembali mengadakan acara lomba masak. Lomba masak kali ini berbeda dengan lomba masak sebelumnya karena pesertanya bukan hanya dari anggota Remush Nuri yang akhwat (Perempuan) tapi diikuti oleh anggota Remush Nuri yang ikhwan (laki-laki).

Dalam lomba yang bertemakan Puding Contest ini peserta yang ikhwan tidak mau kalah dengan peserta akhwat. Terbukti dari hasil masakannya yang membuat para juri berdecak kagum.

Pudding Contest yang bertujuan untuk memeriahkan acara ulang tahun SMAN 1 Praya ini ternyata menarik perhatian para siswa karena memang hasil masakan para peserta diperlihatkan dan siapa saja boleh mencicipi hasl masakan itu. Pemenang lomba yang diikuti oleh 8 peserta yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII ini langsung diumumkan pada hari itu juga dengan juara-juaranya sebagai berikut:

· Juara 1 dari kelompok AL Maidah dengan nilai 950

· Juara 2 dari kelompok An-Nisa’ dengan nilai 940

· Juara 3 dari kelompok Salsabila dengan nilai 935

· Juara 4 dari kelompok Pulsa Al-Hamidu dengan nilai 930

· Juara 5 dari kelompok Nuri dengan niali 925

Selamat untuk para pemenang. ( nisa’)

Hand Phone, Penting gak sih?

Kata handphone sudah sangat akrab di telinga kita. Handphone merupakan alat komunikasi super praktis pada zaman ini. Tidak bisa dipungkiri lagi, dari tahun ke tahun status handphone meningkat dalam kehidupan kita. Dimulai dari sebagai alat bantu komunikasi dan sekarang telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Sehingga, banyak orang yang mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli handpohone yang diinginkan.

Selain sebagai alat bantu dalam berkomunikasi yang praktis, alat mungil ini menjadi suatu sarana bagi orang-orang untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tak lain karena sekarang banyak tipe yang telah dilengkapi dengan game, camera, radio, vidio, MP3, bahkan internet pun dapat diakses dengan mudah dalam alat ini tanpa harus mempunyai komputer terlebih dahulu.

Istilah menjamur juga berlaku pada handphone karena hampir semua orang dapat memiliki alat ini dengan bermacam merk ini. Dari orang kantoran sampai anak TK yang belum mahir membaca dan menulis pun sudah bias memiliki handphone. Tak heran jika banyak orang beralih profesi menjadi agen handphone dan penjual sim card. Keuntungan yang melimpah juga menghampiri industri handphone dan sim card.

Nothing Perfect, mungin ini yang diraskan oleh segelintir orang selebihnya bagi pelajar pengguna handphone. Di samping mempunyai kelebihan, handphone juga mempunyai kekurangan. Nah!!! Berangkat dari kekurngan pada hanphone inilah sekolah kita sekarang tidak mem-perbolehkan membawa hand-phone.

Setelah dikeluarkannya ultimatum dengan tidak diperbolehkannya siswa membawa handphone ke sekolah, banyak terjadi pro dan kontra, khususnya bagi para siswa. Ada siswa yang setuju dan ada juga yang tidak.

Membawa handphone ke sekolah akan membawa dampak negatif bagi para siswakarena penggunaan handphone dapat merusak kosentrasi belajar kita dan akan berdampak buruk pada prestasi belajar kita, komentar salah satu teman kita, Adit, anak kelas XII IPS 3 yang sebentar lagi akan menempuh ujian sekolah.

Kubu yang setuju membawa handphone ke sekolah juga tidak kalah banyak. Itu dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kecewa terhadap diberlakukannya peraturan baru itu karena mereka menganggap handphone itu juga dapat membantu kita dalam berbagai hal, seperti yang dikatakan oleh Gde atau sering disapa Arya,anak kelas X.6 dengan logat Balinya, kalau gak ada kerjaan di sekolah apa yang mau dikerjakan? SMS-an sama teman gak bisa, terus perkembangan IPTEK juga gak ada.

Setiap masalah pasti ada solusinya. Atas dasar itulah pihak sekolah berani melarang anak didiknya untuk tidak membawa handphone ke sekolah. Solusinya adalah pihak sekolah menyedikan sarana telpon umum yang dapat dipakai oleh siswa, meskipun itu belum cukup untuk konsumsi semua siswa karena jumlahnya sangat terbatas.

3

Semoga dengan diberlakukannya berbagai aturan baru di sekolah kita yang tercinta ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan siswa kelak seperti pepatah Ala bisa karena biasa. (Dayou K.P.)

Kearifan Legenda Putri Nyale

A

wan tebal menyelimuti gemerlap bintang-bintang. Sayatan kilat menjulur-julur melawan kegelapan tanpa bulan. Gemuruh petih menggetarkan jantung-jantung yang berdegup kencang. Sesekali, ombak tinggi besar menjulang menghantam karang-karang.

Di ujung, terlihat seorang wanita berdiri sigap. Hembusan angin malam nan dingin menerpa tubuhnya. Akan tetapi, semua itu bukanlah hilangan. Ya, sungguh mengerikan! Ia terjun dari tebing. Kemudian, glegek, glegek, glegek. Air asin yang masuk melalui teling, hidung, dan mulutnya membuat jantung sang Putri tak berdetak lagi. Semua datu yang merebutkannyapun hanya bisa melongo menyaksikan pengorbanannya. Pengorbanan Sang Putri Nyale untuk nyawa-nyawa mereka, rakyat Lombok.

Memang sakit, sakit, sakit, tapi itulah pengorbanan, makin besar pula penderitaan. Akan tetapi, itu adalah penderitaan temporer yang berbuah kebahagiaan permanen. Penderitaan Putri Nyale berbuah kebahagian masyrakat Lombok yang dapat dirasakan sampai sekarang seperti “event bau nyale.”

Dewasa ini, legenda si Putri Nyale terulang lagi. Namun, apakah sosok karifannya juga demikian?

Kini, banyak pemuda tabok-menabok, tendang menendang, bahkan bacok-membacok hanya untuk memperebutkan seorang cewek yang belum tentu layak untuk diperebutkan. Bukan hanya pemuda, pemudi juga demikian. Cabik-mencabik, jambak-menjambak, tonjok-menonjok ( pake jarum pentul jilbabnya kale,he…he…) hanya karena memperebutkan seorang cowok yang juga belum tentu layak untuk diperebutkan. Kalaupun layak, mengapa harus dengan cara rebutan? Cowok ataupun cewek bukan cuma satu kan? Tapi milyaran. Kayak mahluk langka aja. Sementara itu, kebanyakan cowok ataupun cewek menganggap bahwa diperebutkan adalah hal yang patut menjadi kebanggaan tersendiri. Jika seorang cowok diperebutkan, ia nyengir kuda ( jalannya cengaar-cengiir ). Jika seorang cewek mengtahui dirinya diperebutkan, ia nyengir kucing, menebar pesona di sana-sini bak seorang pragawati kondang.

Di manakah sosok seorang Putri Nyale masa kini? Apa sosok itu hanya ada di dalam legenda?

Seandainya, seandainya sosok arif Putri Nyale diwarisi oleh seluruh anak negeri, Indonesia tak akan seperti ini. Tak akan ada lagi tonjok-menonjok, tabok-menabok, bacok-membacok antar pemuda ataupun pemudi. Rasa persaudaraan antar pemuda pun akan semakin kuat sehingga menciptakn suatu persatuan kukuh yang merupakan jalan untuk membangun bangsa. (Metha )